Si Kepik X, Pencinta Pucuk Daun

KEPIK yang berukuran cukup besar, sekitar 2,5 cm, dengan warna badan coklat-kegelapan, ditandai dengan huruf “X” pada lipatan sayap di pungung, dan ujung antena kemerahan. Tampilannya gagah, dengan “otot-otot” paha yang tampak gempal. Perilakunya tenang, dan selalu memilih pucuk-pucuk daun yang muda, dengan akibat pucuk itu akan segera layu dalam beberapa waktu. Konon air seni yang dihasilkan kepik ini mengandung zat racun yang dapat mematikan pucuk daun, sehingga cenderung dianggap sebagai hama. Hal ini serupa yang terjadi pada kerabatnya, yaitu wereng, yang merupakan hama padi potensial, karena membuat bulir-bulir padi jadi puso.

Kepik Sulawesi 1A

Kepik Sulawesi 1B

Kepik Sulawesi 1C

Kepik Sulawesi 1D

Namun begitu, kepik X ini belum tergolong sebagai hama, karena jumlahnya yang selalu terbatas. Biasanya hanya ditemukan 7-10 individu pada lokasi tertentu. Sangat menyukai berdiam di pucuk-pucuk tunas tumbuhan dari Famili Fabaceae, atau polong-polongan lainnya. Pada satu pucuk, biasa ditemukan 2-3 individu yang terkesan “melekat”, dan baru terbang setelah terusik.

Kepik Sulawesi 1E

Kepik Sulawesi 1F

Kepik Sulawesi 1G

Gambar-gambar yang ditayang di sini, diambil di Parepare (Sulawesi Selatan) pada Maret dan November 2009.  Tapi species ini memiliki penyebaran yang sangat luas. Umumnya mereka cukup jinak, dan dapat didekati atau malah disentuh dengan tangan. (ais)

Foto-foto oleh Ais, 2009, dengan Canon PowerShot S3 IS


About this entry